Sekilas Tentang Apa Itu Keausan (Abrasi) Agregat Kasar dan Alat Ujinya?
Sekilas
Tentang Apa Itu Keausan (Abrasi)
Agregat Kasar dan Alat Ujinya?
Teknik Sipil | Univeristas Lambung Mangkurat
Muhammad
Hendriansyah
Assalamualaikum
dangsanakku sabarataan :)
Segala puji
bagi Allah yang telah menganugerahi saya pemikiran serta waktu luangnya
sehingga tulisan kecil tentang abrasi agregat kasar ini dapat saya selesaikan.
Oke tidak usah berlama – lama kawan, langsung kita eksekusi saja isinya! Go!
Gambar 1. Agregat Kasar |
Sebelum
terlalu dalam, kita pahami dulu permukaannya ya kawan. Kira – kira apa sih yang
namanya Keausan (Abrasi) Agregat Kasar itu? Keausan adalah hilangnya sejumlah
lapisan permukaan material karena adnya gesekan antara permukaan padatan dengan
benda lain. Definisi gesekan itu sendiri adalah gaya tahan yang menahan gerakan
antara 2 permukaan solid yang bersentuhan maupun solid dengan liquid. Terkhusus
untuk keausan jenis abrasi, terjadi bila suatu partikel keras dari material
tertentu meluncur pada permukaan
material lain yang lebih lunak. Sederhananya kita ambil sebuah contoh yaitu
batu lalu kita gesek atau pukul dengan material lain yang lebih keras, jika
terjadi pengecilan ukuran dari batu tersebut maka artinya batu itu mengalami
abrasi. Atau lebih mudahnya kita sebut saja abrasi adalah pengikisan.
Sebagaimana kawan-kawan ketahui
bahwa komponen penyusun beton terdiri dari tiga material penting yang terdiri
dari semen, agregat halus, dan agregat kasar. Namun untuk pemeriksaan atau
pengujian mengenai abrasi yang selanjutnya akan berpengaruh terhadap mutu beton
hanyalah material agregat kasar. Sementara untuk pasir dan agregat halus tidak
dilakukan pemeriksaan/pengujian abrasi.
Nilai keausan abrasi suatu agregat
kasar juga dipengaruhi oleh suhu. Ketika suatu agregat kasar dibakar, jika
semakin besar suhu pembakarannya maka nilai keausan agregat kasarnya semakin
kecil. Dengan semakin kecilnya nilai keausan agregat kasar maka artinya agregat
akan semakin tinggi tingkat kekerasannya. Untuk persyaratan beton normal tidak
boleh kehilangan berat lebih dari 50% dari berat agregat kasar awal sebelum
pengujian.
Terlebih jika agregat dimanfaatkan
untuk campuran panas aspal/HMA (Hot Mix Asphalt).
Agregat mengalami keausan yang substansial
sepanjang hidup mereka. Secara umum, mereka harus keras dan cukup tangguh untuk
menahan penghancuran, degradasi dan disintegrasi dari aktivitas terkait
termasuk manufaktur, penimbunan, produksi, penempatan, dan pemadatan. Selain
itu, mereka harus mampu mentransmisikan muatan dari permukaan perkerasan ke
lapisan yang mendasarinya dan akhirnya tanah dasar. Properti ini sangat penting
untuk HMA bertingkat terbuka atau celah, yang tidak mendapat manfaat dari efek
bantalan dari agregat halus dan di mana partikel kasar mengalami tekanan kontak
yang tinggi (Wu et al., 1998 [2]). Agregat yang tidak cukup tahan terhadap
abrasi dan pemolesan dapat menyebabkan kegagalan struktural. Selain itu,
ketahanan yang buruk terhadap abrasi dapat menghasilkan debu yang berlebihan
selama produksi HMA yang mengakibatkan masalah lingkungan yang mungkin terjadi
serta masalah kontrol campuran. Contohnya pada pekerjaan jalan,
perkerasan kaku (rigid pavement) ataupun perkerasan lentur (flexible
pavement).
Oke selanjutnya kita masuk kebagian
kedua, sebelumnya kita telah membahas atau menyinggung tentang
pemeriksaan/pengujian abrasi agregat kasar. Tentunya yang namanya pengujian
membutuhkan suatu alat uji untuk mempermudah pekerjaan. Lalu alat uji apakah
yang biasa dipakai untuk menguji keausan abrasi agregat kasar? Jeng jeng jeng!
Dalam dunia Ketekniksipilan kita mengenal alat uji yang disebut Mesin Los
Angeles (Los Angeles Machine).
Pengujian abrasi dengan Mesin Los
Angeles /Tes Los Angeles Abrasion, juga dikenal
sebagai LA Abrasion test, secara luas digunakan sebagai indikator kualitas
agregat. Pengujian ini mengukur degradasi gradasi standar agregat yang
mengalami abrasi dan tumbukan pada drum baja berputar yang mengandung muatan abrasif
bola baja. Hingga dua belas/sebelas bola digunakan, tergantung pada gradasi
sampel uji. Mesin Los Angeles merupakan salah satu mesin untuk pengujian
keausan / abrasi agregat kasar, fungsinya adalah kemampuan agregat untuk
menahan gesekan, dihitung berdasarkan kehancuran agregat tersebut yaitu dengan
cara mengayak agregat dalam ayakan no.12 (1.70 mm). Sebelum melakukan pengujian
keausan / abrasi harus melakukan analisa ayak terlebih dahulu untuk mengetahui
gradasi agregat yang paling banyak, apakah masuk pada tipe A, B, C, atau D dan
dapat menentukan banyaknya bola baja yang akan digunakan dapat dilihat pada Grading
of Test Sample.
Uji
keausan dengan menggunakan mesin Los Angeles dapat dilakukan dengan 500 atau
1000 putaran dengan kecepatan 30-33 rpm. Keausan pada 500 putaran menurut
PB-0206-76 manual pemeriksaan bahan jalan, maksimum adalah 40%.
Gambar 3 Mesin Los Angeles |
Seperti kawan-kawan
lihat pada gambar disamping Mesin Los Angeles terdiri dari bagian inti berupa
drum besar yang punya lubang berbentuk persegi panjang diselimutnya. Lubang
tersebut berguna untuk memasukkan benda uji yaitu agregat kasar dan bola baja.
Lubang pada selimut druum tersebut ditutup dengan penutupnya yang diperkuat
dengan empat buah baut sebagai pengunci agar tidak lepas saat pengujian
dilakukan. Di dalam bagian drum tersebut ada berupa plat penghalang yang
terbuat dari baja. Pada saat pengujian dilakukan, drum dengan tenaga mesin
diputar dengan cepat dan plat baja inilah yang menjadi penghalang rotasi dari
agregat dan bola bajanya. Dengan demikian terjadilah benturan-benturan antara
bola baja dan agregat kasar.
Mungkin
ini sekilas tulisan kecil dari saya, untuk lebih lengkapnya kawan-kawan bisa
mencari referensi lain. Semoga bermanfaat :)
Komentar
Posting Komentar